Thursday 13 June 2013

Lalu lintas di Mexico City terhenti kerana terkejut penunggang basikal tanpa seurat benang

Click to Enlarge!

 

 

 

 

 

  Mexico Naked Cyclists Protest Pictures & Photos

MEXICO CITY, KOMPAS.com — Sedikitnya ratusan orang sengaja naik basikal tanpa pakaian di jalan-jalan di kota Mexico City untuk memperingati gerakan Naik Basikal Telanjang Dunia. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesedaran tentang pentingnya olahraga berbasikal serta kempen upaya mengurangi bergantung  pada bahan bakar minyak.

Sementara panitia kegiatan unik ini mengatakan, berbasikal tanpa baju juga menunjukkan ringkihnya tubuh manusia sehingga diharapkan para pengguna kenderaan di jalanan memperhatikan keselamatan penunggang basikal di jalanan kota-kota yang sesak.

Gerakan tidak biasa ini sudah dimulai sembilan tahun lalu di Kanada dan kemudian selalu diperingati setiap tahun di berbagai kota berbeda di dunia.

Lalu lintas di Mexico City terhenti sama sekali ketika pengguna jalan terpana oleh pemandangan basikal-basikal yang ditunggang orang-orang tanpa busana. Penonton juga sibuk mengabadikan pemandangan langka ini: ada yang telanjang bulat, ada yang menutup sebagian tubuhnya.

Rombongan para penunggang melewati berbagai lokasi bersejarah di kota itu dan kemudian berakhir di Lapangan Zocalo.

Meski di Mexico City sudah ada kebijakan ramah basikal, tetapi jutaan kenderaan bermotor memadati jalan-jalan di sana tiap hari sehingga penunggang  basikal kesulitan melakukan kegiatannya.

Seorang pengguna basikal, yang hanya mau disebut sebagai Mila, mengatakan, berbasikal telanjang adalah cara terbaik menularkan pesan ke seluruh penjuru.

"Di Mexico, menungang basikal adalah sebuah mimpi buruk," kata Mila. "Hampir seperti anda tak nyata, anda seperti makhluk halus."

Penunggang basikal   lainnya, Yovana Floyd, menambahkan, "Kami takut menggunakan jalan setiap hari khawatir kami tak selamat pulang ke rumah."

Menurut media massa di Mexico, sekitar 300 penunggang basikal ambil bagian dalam aksi demonstrasi ini.
Sumber : BBC Indonesia
Editor : Egidius Patnisti

No comments:

Post a Comment

Popular Posts