Wednesday, 1 May 2013

Rusuhan Terbaru di Myanmar, Masjid Diserang


Sisa-sisa kerusuhan di Myanmar Maret lalu (Foto: AFP)  
Sisa-sisa kerusuhan di Myanmar Mac lalu (Foto: AFP)

YANGON - Kerusuhan kembali terjadi di Myanmar. Kali ini warga Myanmar menyerang rumah ibadah milik umat Islam dan beberapa kedai pada Selasa 30 April kemarin.

Kerusuhan terbaru ini berlangsung di kota kecil Oakkan yang jaraknya sekira 100 kilometer dari Yangon. Serangan terhadap masjid itu diawali ketika seorang perempuan tidak sengaja berlanggar dengan seorang sami muda dan menjatuhkan mangkuk berisi sedekah.

"Menurut informasi yang diterima oleh pihak Polis Myanmar, sebuah masjid dan kedai diserang dalam kejadian ini. Polis  harus melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan warga," ujar juru cakap Presiden Myanmar, Ye Htut, seperti dikutip AFP, Rabu (1/5/2013).

"Beberapa kedai tampak mengalami kerosakan tetapi tidak ada satupun bangunan yang terbakar. Memang terjadi serangan terhadap masjid yang dilempari batu oleh warga. Tetapi tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," tutur seorang petugas polis  Myanmar.

Konflik komunal terus melanda Myanmar
yang kini sedang berusaha bergerak menuju reformasi demokrasi. Mac lalu, kerusuhan terjadi di Kota Meikhtila dan menyebab kematian 43 jiwa. Kerusuhan itu juga menyebabkan ribuan warga kehilangan tempat tinggalnya.

Beberapa sami di Myanmar terlibat dalam kerusuhan yang terjadi. Sementara beberapa sami lainnya terus menyuarakan kampanye nasionalis yang mendorong warga untuk memboikot kedai-kedai milik warga Muslim Myanmar.

Tahun lalu, sekira 200 orang juga meninggal akibat warga etnik Rakhine dan etnik Muslim Rohingya. Selama ini, etnik Rohingya terus menderita diskriminasi dari warga dan Pemerintah Myanmar.

Sudah sejak lama kewarganegaraan etnik Rohingya tidak diakui dan Presiden Thein Sein pun lebih memilih mendeportasi ataupun menempatkan etnik Rohingya dalam penampungan. Sementara pejuang demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi juga tidak berbuat apapun mengenai kerusuhan itu. (faj)okezone.com

No comments:

Post a Comment

Popular Posts